Jumat, Agustus 20, 2010

ALTER BRIDGE “The real ROck Band”




menurut gw nih band luar yang ngerock banget !!

it’s Rock Man!!!!

Nih dia band paling gua fans dan band nih bener-bener ROCK!!! bagi gw sih,, abz lagunya gua bangeet rocknya…hahahagz :D
dengan gitarisnya Mark Trimonty yang ngerock abiz!! yang masih ada darah ma keluarga gua,,wkwkwk(ngarepps) :b
Nih dia sejarah band Alter Bridge
sebelumnya band ini bernama Creed sih karenaterjadi sesuatu masalah hal terbentuklah band Alterbridge, nih dia sejarah creed
Creed terbentuk di Tallahassee, Florida pada tahun 1995 dengan nama Naked Toddler ketika Stapp dan gitaris Mark Tremonti, bermain bersama dan mulai menulis lagu. Kemudian mereka menambah bassis Brian Marshal dan drummer Scott Phillips. Kemudian mereka berganti nama menjadi Creed yang dinamakan dari band terdahulu Marshall, “Maddox Creed”.
Mereka bekerja di bar-bar secara langsung, dimana mereka menarik perhatian Jeff Hanson, yang memperbolehkan mereka bermain di tempat yang lebih besar. Kemudian Hanson membujuk produser John Kurzwegg untuk memproduksi lagu-lagu Creed. Album pertama mereka, My Own Prison diluncurkan dan didistribusikan ke stasiun radio Florida. Ini menarik perhatian beberapa label yang setuju untuk melihat band, namun ternyata hanya sekadar melihat. Tanpa sengaja, Diana Meltzer dari Wind-Up Records mendengar Creed bermain langsung. Akhirnya dia memasang Creed dibawah label Wind-Up. Setelah remix agar terdengar lebih enak, My Own Prison diluncurkan ulang oleh Wind-Up Records.
Album tersebut tanpa diduga berhasil sukses, mencapai Top 40 di Billboard Top 200, dan memunculkan beberapa single (“My Own Prison,” “Torn,” “What’s This Life For,” and “One” yang mencapai puncak chart rock di radio. Lagu hit “My Own Prison” juga muncul sebagai pertunjukan langsung di album amal, Live in the X Lounge. Album kedua mereka, Human Clay, diluncurkan pada tahun 1999. Single di album tersebut, “Higher,” mendapat beberapa minggu di puncak chart rock. Sampai pada awal tahun 2000 single tersebut menyebrang masuk ke radio pop dan menjadi Top Ten dalam Billboard Pop Chart. Lanjutan single tersebut, “With Arms Wide Open”, juga merupakan hit nomor 1 pada musim panas tahun itu.
Sementara itu, Brian Marshall disalahkan para fans ketika dia mengkritik Pearl Jam di sebuah stasiun radio. Dia kemudian dikeluarkan dari band, dan Brett Hestla mngambil alih tur Human Clay. Ketika itu, Fred Durst dari Limp Bizkit menghina Stapp di suatu festival dimana kedua band tersebut mengadakan pertunjukan. Merespon perbuatan Fred Durst, Scott Stapp mengundang Fred Durst untuk bertanding tinju, dimana Durst menolak.
Pada musim gugur pada tahun 2001, My Sacrifice, single pertama dari album terakhir Creed, Weathered, dipakai dalam seri promosi video yang dibuat oleh WWE (World Wrestling Entertainment). “Young Grow Old”, side-b dari Human Clay, juga digunakan sebagai lagu tema untuk WWE Backlash pada April 2002. Pada awal 2002, “Bullets” diluncurkan sebagai single. Singlet tersebut tidak terhitung cukup sukses, namun Creed segera memunculkan hit musim panas terbesarnya, “One Last Breath”.
Stapp mengalami kecelakaan pada April 2002, yang membuat tur yang telah mereka rencakan sepertinya tidak jadi. Namun Stapp sembuh tepat pada waktunya untuk berpartisipasi dalam pertunjukan terakhir. “Don’t Stop Dancing” merupakan hit kecil dari Creed pada akhir 2002/awal 2003.
Creed diisukan pada tahun 2003 bahwa Stapp menggunakan obat terlarang sehingga dia tidak mampu menyanyikan lirik-lirik Creed. Namun isu tersebut dihapus. Masalah berlanjut ketika Creed diisukan menyampaikan pesan-pesan religius dalam musik dan videonya. Sebagian besar penanganan tersebut diarahkan langsung oleh Stapp, walaupun dia menyangkal adanya hubungan antara agama dan band. Hal ini mengakibatkan Stapp keluar dari band.
Pada tanggal 4 Juni 2004, Creed membubarkan diri. Stapp sudah merekam album solo, The Great Divide, bekerja sama dengan Roadrunner Records, sementara yang lainnya sudah membentuk band baru, Alter Bridge, dengan Myles Kennedy. Bassist Brett Hestla juga bergabung dengan band Dark New Day.
Anggota band : Scott Stapp (Lead Vocal)
Mark Tremonti (Lead Guitar, Vocal & Studio Bassist)
Scott Phillips (Drum & Keyboard)
Brett Hestla (Bass)

Creed


Alter Bridge


sayang gak ada foto gua disitu…wkwk ;b
Revolusi band cadas”CREED” yang pernah ngetop dengan single “My Sacrifice” lewat nama baru dan vokalis baru.
ALTER BRIDGE adalah Mark Tremonti(gitar/vokal), Brian Marshall(bass) dan Scott Phillips(drum) yang notabene adalah mantan personil CREED ditambah Myless Kennedy, mantan personil MAYFIELD FOUR, sebagai pengisi vokal.
“Setelah apa yang diperoleh CREED secara profesional, saya merasa sekarang saatnya untuk lebih memfokuskan pada cita-cita saya pribadi. Salah satu cita-cita saya adalah untuk kembali ke akar musik rock r16;nr17; roll yang lebih kental. Setelah CREED memutuskan untuk bubar, rekan seperjuangan saya, Scott Phillips, dan saya memulai untuk nge-jam bareng lagi. Dan akhirnya kami sadar kalau kami ternyata mempunyai visi yang sama dan hebatnya lagi, kami berdua sepakat untuk kembali memulainya dari mula,” aku Mark Tremonti panjang lebar tentang ide awal terbentuknya ALTER BRIDGE.
Debut pertama ALTER BRIDGE dituntaskan dalam album bertajuk One Day Remains dan dibidani oleh produser kawakan Ben Grosse (Filter, Fuel, Sevendust). Kebanyakan lagu-lagu dialbum ini dicuplik dari permainan riff gitar dan melodi Tremonti yang dimainkan iseng-iseng dan direkam di r16;handheld recorderr17; mungil miliknya. “Track pertama yang kukerjakan adalah “Shed My Skin”-digali dari pengalaman masa lalu saya yang telah melahirkan diri saya hari ini. Dari segi lirik, aku sangat memikirkan lebih detil dibanding pengerjaan album sebelumnya,” papar Tremonti, “Banyak lagu-lagu disini bertemakan sangat pribadi, contohnya “In Loving Memory” yang bercerita tentang mendiang ibu-ku.”
Dengan hadirnya Tremonti, Phillips dan Marshall yang pernah berada dalam satu grup, tak diayalkan lagi jika keberlanjutan mereka dalam ALTER BRIDGE masih menyiratkan benang merah dengan CREED, namun kali ini dengan nafas yang lebih dinamis dan lagu yang bisa dibilang lebih bagus musikalitasnya. Dalam “Open Your Eyes” yang juga menjadi single pertama dari album ini, terlihat sekali runtutan komposisi yang menampilkan Tremonti beryanyi lebih harmonis dari sebelumnya walau sambil memetik melodi. Kehadiran Myless yang juga sebagai gitaris tandem dengan kemampuan pendekatan vokalisasi yang mengagumkan, dia telah melahirkan lagu-lagu ALTER BRIDGE menjadi mantab didengar.
Jika disimak track demi track dalam album One Day Remain, band ini rupanya ingin kembali lagi ke akar rock di-era 70r17;an. Seperti yang dipaparkan Tremonti, “Kembali ke r17;70, adalah hal yang menakjubkan karna permainan melodi rock di era ini lebih ditonjolkan. Melodi adalah inti dari semua lagu. Melodi-lah yang berperan dalam sebuah pertunjukan, dan sebuah pertunjukan tidak berarti apapun tanpanya!”
Sebagai kwartet yang baru saja merilis debut pertamanya, tampaknya ini ALTER BRIDGE lebih menjanjikan dan ketegangan baru akan dimulai. Akar rock yang dimainkan oleh personil-personil kawakan, pengalaman dari masa lalu dan skill yang tangguh. Mari berdiri sejenak dan sambutlah ALTER BRIDGE, band baru, awal yang baru!
SEJARAHRevolusi band cadas”CREED” yang pernah ngetop dengan single “My Sacrifice” lewat nama baru dan vokalis baru. ALTER BRIDGE adalah Mark Tremonti(gitar/vokal), Brian Marshall(bass) dan Scott Phillips(drum) yang notabene adalah mantan personil CREED ditambah Myless Kennedy, mantan personil MAYFIELD FOUR, sebagai pengisi vokal.
“Setelah apa yang diperoleh CREED secara profesional, saya merasa sekarang saatnya untuk lebih memfokuskan pada cita-cita saya pribadi. Salah satu cita-cita saya adalah untuk kembali ke akar musik rock r16;nr17; roll yang lebih kental. Setelah CREED memutuskan untuk bubar, rekan seperjuangan saya, Scott Phillips, dan saya memulai untuk nge-jam bareng lagi. Dan akhirnya kami sadar kalau kami ternyata mempunyai visi yang sama dan hebatnya lagi, kami berdua sepakat untuk kembali memulainya dari mula,” aku Mark Tremonti panjang lebar tentang ide awal terbentuknya ALTER BRIDGE.
Debut pertama ALTER BRIDGE dituntaskan dalam album bertajuk One Day Remains dan dibidani oleh produser kawakan Ben Grosse (Filter, Fuel, Sevendust). Kebanyakan lagu-lagu dialbum ini dicuplik dari permainan riff gitar dan melodi Tremonti yang dimainkan iseng-iseng dan direkam di r16;handheld recorderr17; mungil miliknya. “Track pertama yang kukerjakan adalah “Shed My Skin”-digali dari pengalaman masa lalu saya yang telah melahirkan diri saya hari ini. Dari segi lirik, aku sangat memikirkan lebih detil dibanding pengerjaan album sebelumnya,” papar Tremonti, “Banyak lagu-lagu disini bertemakan sangat pribadi, contohnya “In Loving Memory” yang bercerita tentang mendiang ibu-ku.”
Dengan hadirnya Tremonti, Phillips dan Marshall yang pernah berada dalam satu grup, tak diayalkan lagi jika keberlanjutan mereka dalam ALTER BRIDGE masih menyiratkan benang merah dengan CREED, namun kali ini dengan nafas yang lebih dinamis dan lagu yang bisa dibilang lebih bagus musikalitasnya. Dalam “Open Your Eyes” yang juga menjadi single pertama dari album ini, terlihat sekali runtutan komposisi yang menampilkan Tremonti beryanyi lebih harmonis dari sebelumnya walau sambil memetik melodi. Kehadiran Myless yang juga sebagai gitaris tandem dengan kemampuan pendekatan vokalisasi yang mengagumkan, dia telah melahirkan lagu-lagu ALTER BRIDGE menjadi mantab didengar.
Jika disimak track demi track dalam album One Day Remain, band ini rupanya ingin kembali lagi ke akar rock di-era 70r17;an. Seperti yang dipaparkan Tremonti, “Kembali ke r17;70, adalah hal yang menakjubkan karna permainan melodi rock di era ini lebih ditonjolkan. Melodi adalah inti dari semua lagu. Melodi-lah yang berperan dalam sebuah pertunjukan, dan sebuah pertunjukan tidak berarti apapun tanpanya!”
Sebagai kwartet yang baru saja merilis debut pertamanya, tampaknya ini ALTER BRIDGE lebih menjanjikan dan ketegangan baru akan dimulai. Akar rock yang dimainkan oleh personil-personil kawakan, pengalaman dari masa lalu dan skill yang tangguh. Mari berdiri sejenak dan sambutlah ALTER BRIDGE, band baru, awal yang baru!

J-rocks


Awal Terbentuknya J-ROCKS

Bisa dikatakan, Iman adalah pendiri dari band ini. Semuanya berawal dari dirinya. Sebelum J-ROCKS terbentuk, ia adalah seorang gitaris additional tetap dari band Funky Kopral di tahun 2001. Pada waktu itu, ia dan Wima sudah kenal duluan bahkan mereka bersahabat karena mereka sekolah di SMU yang sama. Pertemuan pertama Iman dengan Sony adalah ketika Sony mengikuti audisi gitaris yang diadakan oleh Funky Kopral itu sendiri. Mereka berkenalan dan lama-kelamaan mereka menjadi akrab. Suatu hari, Iman berkeinginan untuk membuat band sendiri. Ketika masih SMA, ia dan Wima berkeinginan untuk memiliki band sendiri dimana band itu beraliran Jepang. Secara, mereka itu penggila Jepang karena pujaan mereka L'arc~en Ciel. Apalagi Iman, dari kecil memang sudah menjadi penggila Jepang.
Iman akhirnya memisahkan diri dari bandnya, Funky Kopral. Ia memberitahukan kepada Wima tentang hal itu. Iman dan Wima pun menjalankan konsep band yang mereka impikan ketika masih SMU dulu. Ketika itu, Iman memilih memegang posisi sebagai Gitaris. Iman mengajak Sony untuk bergabung sebagai Lead Gitaris band. Sony pun mengajak temannya, Anton, untuk bergabung dengan posisi sebagai drummer. Cukup lama juga mereka mencari sang vokalis. Namun, mereka belum menemukan yang pas. Singkatnya, akhirnya posisi vocalis diambil oleh Iman. Terbukti, karakter vokal Iman kuat, dengan teknis dan penjiwaan yang bagus. Range vokalnya yang lebar memudahkannya mengambil nada rendah dan tinggi sekalipun. Teknik falsetonya pun terjaga artikulasinya.
Akhirnya, J-ROCKSTAR pun terbentuk pada 9 November 2003. Awalnya, nama band mereka adalah J-ROCKSTAR. Lalu mereka memotongnya menjadi J-ROCKS saja. Nama J-ROCKSTAR digunakan sebagai sebutan untuk para penggemar mereka. Perjalanan mereka selanjutnya adalah mengikuti Kontes Musik yang diadakan Nescafe. Mereka pun keluar menjadi Juara 1, mengalahkan B-Five dari Makassar dan Cool Khas dari Yogyakarta. Alasan kuatnya adalah karena genre musik mereka waktu itu belum ada. Jadi, mereka memberi genre musik baru yaitu Japanesse Pop Rock.
Perjalanan mereka tidak semulus yang mereka bayangkan. Para Anti J-Rocks dan fans L'arc~en Ciel di Indonesia menilai mereka adalah plagiatnya L'arc~en Ciel. Mereka menyertakan bukti dari tudingan itu, dari alunan lagu sampai gaya mereka yang rock Jepang itu. Bahkan dikatakan bahwa wajah personil J-Rocks memiliki kemiripan dengan wajah personil L'arc~en~Ciel. Iman dikatakan mirip Hyde dan Wima dikatakan mirip Tetsuya. Lama kelamaan, kabar ini hilang dan tak menjadi buah bibir lagi.
Tahun 2005, mereka sukses mengeluarkan album pertama mereka yang bernama TOPENG SAHABAT. Lagu andalannya adalah Lepaskan Diriku. Mereka juga menyumbangkan 2 lagu hasil ciptaan mereka sebagai soundtrack film Dealova, yaitu Serba Salah dan Into The Silent.
Tahun 2007, mereka kembali mengeluarkan album mereka yang kedua yaitu SPIRIT. Album ini tak kalah hebatnya dengan album pertama. Di album ini mereka memakai banyak genre pada lagu-lagu mereka, diantaranya Pop, rock & roll, slow, dll. Tidak hanya itu saja, mereka juga berhasil mewujudkan mimpi mereka ke Jepang. Tidak hanya liburan, mereka juga melakukan shooting video klip lagu mereka di sana, yaitu pada lagu Juwita Hati.
Di tahun 2008, nama mereka redup akibat bermunculan band-band baru yang tak kalah menarik dengan mereka. Namun, di akhir tahun 2008, nama mereka seakan terang kembali. Mereka menjadi juara di A Mild Live Soundrenaline. Sebagai hadiah, mereka diundang untuk melakukan rekaman di studio musik legendaris, Abbey Road Studio, London. Ini merupakan kehormatan bagi mereka karena mereka dapat melakukan rekaman lagu baru mereka di studionya para penyanyi legendaris. Bahkan mereka menjadi band Indonesia pertama yang melakukan rekaman di studio ini. Mereka melakukan rekaman selama 5 hari. Lalu mereka melakukan shooting video klip lagu baru mereka disana yang berjudul Fallin' In Love. Pada tahun 2009, mereka berhasil mengeluarkan album ketiga mereka yaitu ROAD TO ABBEY. Banyak hal yang mereka alami di tahun ini. Tahun 2009 bisa dikatakan sebagai tahun bersinar mereka.
Lalu bagaimana di tahun 2010??
Mereka telah bertekat bahwa mereka akan mencapai target mereka untuk menjadi tren musik di Indonesia. Kita do'akan saja agar mereka dapat meraih mimpi mereka. Amin.

X-Banner



Band / Company Name
X-Banner

Genre
Pop Rock

Bands / Company Personil
Arif / Rifan : VOKALIS

Yoga / Oga : GITARIS

Eki / Kaito : BASSIS

Feri / Fey : DRUMMER

Influence
Japanese Rock (all Musician), Dream Theater, etc

Band/Company Profile
Terbentuknya X-BANNER band dimulai pada pertengahan bulan November tahun 2007. Sebelumnya band ini bernama Aerophoenix Yang Kemudian Berubah Menjadi AERO,
Pada awal tahun 2008, perpecahan kembali terjadi, dikarenakan adanya perbedaan visi dan misi dari beberapa personil, yang mengakibatkan hengkangnya Rizal (gitaris) dari formasi band ini yang menyebabkan band ini kembali vacum untuk sementara waktu. Perpecahan itu terjadi setelah AERO band mengisi acara Tahun Baru yang diselenggarakan oleh BMS STUDIO. Walau jumlah personil berkurang, AERO band optimis akan tetap bertahan. Pertengahan tahun 2008, AERO band kembali mencoba "Naik", adalah Doni mantan Vokalis AERO band ini membuat gebrakan baru, dengan mengajukan diri sebagai manager, yang bertugas untuk mencari job manggung untuk AERO band. Cara itu pun ternyata berhasil untuk membuat nama AERO band kembali mengudara ditambah dengan bergabungnya Yoga sebagai Gitaris baru untuk menggantikan posisi Rizal (Gitaris) dan Fery sebagai drummer baru untuk menggantikan posisi Arif yang sebelumnya menempati posisi drum, yang sekarang menempati posisi sebagai Vokalis baru.
Tetapi Kemudian Muncul Masalah Baru yang Membuat Band ini Harus Berganti Nama Menjadi " X-BANNER".

Nama ini DiAmbil berdasarkan pengalaman pada Nama Sebelumnya, Yaitu Pada saat pembuatan Banner "Aero" selesai Kembali Muncul Masalah Yang Mengharuskan Band ini Berganti Nama. X-BANNER adalah kata lain dari Baliho yang biasanya digunakan untuk menarik perhatian pengunjung pada suatu acara atau pada sebuah pertokoan. Itulah yang menjadi dasar pemikiran kami untuk memberikan band ini nama “X-BANNER” . Sehingga Disepakati Nama "X-BANNER" Lah yang Pantas untuk menggantikan Nama Sebelumnya.

Paramore



Paramore, band dengan genre musik alternative-rock ini terbentuk pada tahun 2004, mereka berkumpul jadi satu pada saat berada di franklin, tennessee USA. Pada saat itu Hayley William sang vokalis cewek pindah ke kota dan bertemu kakak adik bersaudara Josh Farro (Gitaris) dan Zac Farro (Drummer). Awal rencananya hanya bertiga akan tetapi kemudian mendapatkan personil baru yaitu Jason Bynum (Gitar-Rhythm) dan Jeremy Davis (Bass). Dari situ mereka berlima menjadi antusias untuk bermain musik dan membentuk group band yang diberi nama paramore.

Kombinasi musik yang dibawakan kakak beradik Josh Farro dan Zac Farro membawa energi positif dalam bermain musik yang banyak menarik perhatian masyarakat sekitar florida. Sekaligus disana mereka memulai debut pertama mereka di tahun 2005 dengan album “All We Know is Falling”. Setelah penyelesaian rekaman, mereka memulai tur jalanan yang pada saat itu bareng dengan band-band seperti simple plan dan story of the year. Tak lama kemudian, akhir tahun 2005, Bynum sang gitaris digantikan oleh William “Hunter” Lamb.

Di tahun 2006 mereka tidak membuat album, hanya tur ke kota-kota sekitar sekaligus menyiapkan album kedua mereka. Awal tahun 2007, tepatnya sekitar bulan maret, sang gitaris dengan sebutan “Hunter” yang menggantikan Bynum, William Lamb harus keluar dari band ini dikarenakan menikah. Dengan tersisa empat personil beserta dukungan yang antusias dari fans mereka, Paramore tetap melanjutkan bermusik, alhasil pada bulan juni 2007, album kedua mereka telah berhasil dirilis dengan judul “Riot!”., dengan lagu hit single mereka berjudul “Misery Business”. Disusul lagu andalan “Born For This” dan juga “Crushcrushcrush” yang bener-bener rame.

Dan kini Paramore mulai menggarap album ketiganya, “Ini waktunya kita pulang dan memainkan beberapa musik di rumah,” ujar sang vokalis Hayley Williams.

Hayley mengaku ingin secepatnya kembali ke kampung halaman untuk mulai mengabadikan karya mereka. Para personel Paramore mulai mengumpulkan materi albumnya selama menjalankan tur.

Walaupun tak sabar, Hayley mengaku tak mau buru-buru. Mereka menginginkan karya yang lugas dan murni tanpa keterpaksaan.

“Kami jelas tak akan buru-buru menggarap sesuatu atau memaksa lagu tersebut keluar secepatnya,” jelas Hayley.

Band asuhan dari label rekaman Fueled by Ramen (yang juga mengasuh Fall Out Boy dan Panic! at the Disco) ini mengetahui hal terakhir terpenting dari emo adalah emosi itu sendiri maka Hayley memainkan kericuhan emosi pada penonton dengan berfokus pada energi dan membawanya keluar.

Hayley secara umum menghindari baik gambaran kekerasan yang sering dikaitkan dengan provokasi musik rock ‘n’ roll dan gambaran seksual yang sering dikaitkan dengan musik pop. Mungkin berhubungan dengan hal lainnya juga, ia, adalah juga pemusik rock Kristiani; terlihat dari tulisan ucapan terima kasih pada album Paramore baru-baru ini, “Riot!” (Fueled by Ramen/Atlantic), setiap anggotanya berterima kasih kepada Yesus terlebih dahulu. Dan selagi Hayley menghindari lirik-lirik evangelikal yang terlalu berlebihan, kebanyakan dari lagu-lagu cinta band ini (seperti “Miracle!” dan “Hallelujah”) juga terdengar seperti narasi perubahan pada iman.

Dalam sebuah postingan di blog band-nya, Hayley mengekspresikan imannya dalam sebuah postingan diskusi mengenai lirik lagu “Misery Business,” yang mengucapkan, “God, does it feel so good.” Ia menjelaskan bahwa ketika ia mengarang lirik tersebut, ia menaruh kata Tuhan sebagai kata biasa saja, tetapi kemudian perspektif dia berbeda. “Saya mungkin telah membuat sebagian dari Anda percaya bahwa saya mengungkapkan Juruselamat saya dengan sekedar lewat saja. Dan saya tidak,” tulisnya, lalu menambahkan, “ketika saya menyanyikan bagian lirik tersebut, saya mengatakan kepada Tuhan bahwa itu terasa sangat baik dan nyaman bagi saya untuk berdiri sendiri dan mengalami kemenangan setelah mengalami bulan-bulan panjang merasakan kekecewaan dan terluka.”

Paramore memang menyatakan iman mereka dengan cara yang bold dan tidak malu-malu tanpa berusaha untuk mengkhotbahi. Seperti dalam sebuah wawancara dengan majalah Rolling Stone, ketika ditanyakan sebagai orang Kristiani yang setia, bagaimana mereka menghubungkan iman mereka dengan musik mereka, Hayley menjawab, “Saya mencoba untuk berbicara mengenai perjuangan dan ketidak-sempurnaan dan bahkan mempertanyakan iman Anda sewaktu-waktu. Itu adalah orang lain yang memaksakan iman mereka di mulut orang lain hingga menciptakan stigma melawan artis dengan latar belakang relijius.”

Paramore juga bekerjasama dengan organisasi non-profit yang banyak menolong anak muda dari keputus-asaan atau keinginan bunuh diri di AS, To Write Love On Her Arms, yang juga sebenarnya adalah organisasi non-profit bernilaikan kekristenan. Dikarenakan keterlibatan mereka dengan organisasi tersebut, reporter Absolute Punk mengungkapkan bahwa banyak orang menganggap mereka adalah band Kristiani, atau setidaknya sangat dipengaruhi oleh agama. Apakah benar mereka begitu?

Hayley: Kami sebenarnya adalah ateis. (tertawa) Tidak, kami pribadi masing-masing percaya kepada Yesus Kristus.
Josh: Kami Kristiani, tetapi kami bukan band Kristiani. Kami hanya seperti orang lain, you know? Kami memiliki iman kami sendiri.

Sebelum terkenal luas di dunia musik sekuler hingga mendapatkan nominasi Grammy Award di tahun 2008 kemarin, Paramore yang memiliki skill musikalitas patut diacungi jempol ini memang merangkak dari lingkup musik CCM (Christian Contemporary Music, red). Musik mereka memang sangat segar dan relevan bagi anak muda sekarang. Sangat menyenangkan untuk mengetahui bahwa pernyataan iman dan gaya hidup mereka tidaklah berubah di tengah puncak popularitas mereka.

Trivia about Paramore:
• Hayley, rocker perempuan yang memiliki scream yang cadas ini kelahiran tahun 1988. Dan yang termuda adalah Zac Farro yang kelahiran tahun 1990.
• Masa sekolah mereka tidak seperti bersekolah kebanyakan, tetapi homeschooling.
• Lagu Decode karya Paramore menjadi soundtrack untuk film remaja Twilight yang booming besar.
• Discography: All We Know Is Falling (2005), Riot! (2007).

Rocket Rockers




Immorality President adalah band yang terbentuk menjadi cikal bakal Rocket Rockers. Firman (vocal/guitar), Aska (vocal/guitar), Bisma (bass), Doni (drums) adalah formasi awal Immorality President saat itu.

1999 (and the name is ROCKET ROCKERS!)

Firman (vocal/guitar) keluar dari Immorality President karena satu dan lain hal. Akhirnya mereka merkrut Al a.k.a Ucay untuk gabung di Immorality President. Namun nama band itu tidak berlangsung lama, sampai akhirnya Ucay mengusulkan nama Rocket Rockers sebagai penggantinya. Panggung pertama Rocket Rockers adalah di acara 17 Agustusan di lapangan komplek dekat Bisma tinggal. Rocket Rockers tampil di depan bapa-bapa, ibu-ibu dan warga sekitar yang duduk resmi namun Rocket Rockers tetap tampil ugal-ugalan dengan membawakan lagu-lagu berlirik tidak senonoh.

2000 (1st Compilation)

Untuk pertamakalinya Rocket Rockers masuk dalamsebuah kompilasi dari bonus CD majalah Fallen Angel bersama Poison The Well, Strung Out, Not Available, Step Forward dll. Di tahun 2000 ini, Rocket Rockers mulai sering main di pensi-pensi SMA dan acara-acara kolektif.

2001 (Punk Rock Show and Skateboarding events)

Rocket Rockers menjadi salah satu band pembuka konser Skin Of Tears (band punk asal Jerman) di teater terbuka Dago Tea House bersama Kuro!, Stadium 12 dan No Label. Di tahun yang sama pula Rocket Rockers medapat kontrak endorsement dengan Volcom dan Electric Sun Glasses. Sampai akhirnya Rocket Rockers kerapkali main di event skateboarding.

2002 (1st Album….BOOM!)

Rocket Rockers menjadi salah satu band pembuka di konser Last Show Ever-nya Puppen (band hardcore legendaries asal Bandung). Di tahun yang sama juga Rocket Rockers mengeluarkan album perdana-nya “Soundtrack For Your Life” di bawah naungan OffTheRecords. Album tersebutmencapai penjualan 15.000 copies lebih. Sampai suatu saat, single lagu “Finishkan” menjadi No.1 beberapa minggu di chart indie Radio Prambors.Berbagai media massa cetakpun memprediksikan Rocket Rockers menjadi “The Next Big Thing” (Hard Act To Follow Next Year) bersama Superman Is Dead, The White Stripes, The Hives dan The Vines –Majalah HAI No.45 11 Nov 2002-. Juga beberapa media massa seperti Boardriders, Ripple Magazine, Pause Magazine, Gadis, Kawanku, Pikiran Rakyat, dll mulai banyak mengulas Rocket Rockers. Untuk video clip, Rocket Rockers memilih single “Tergila” garapan Cerrahati dan sudah tayang di MTV. Pensi-pensi sampai acara independent-pun banyak mengundang Rocket Rockers untuk menjadi bagian dari acara. Sampai akhirnya gaung Rocket Rockers mulai merambah ke luar kota dan pulau. Sebutlah Jakarta, Bekasi, Subang, Pandeglang, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, sudah dilalui dan undangan dari Medan, Bali, Balikpapan, Ujung Pandang, Singapore, Malaysia terus meramaikan e-mail dan guestbook. Melihat demand yang semakin membesar terhadap Rocket Rockers, membuat mereka harus menjalankan band dengan professional.

2003 (Menembus layar lebar)

Di tahun ini juga Rocket Rockers sempat menjadi cameo dan pengisi scoring di film “Cinta 24 Karat” karya Richard Buntario. Di tahun yang sama, Doni (drummer) keluar dari Rocket Rockers dan digantikan oleh Ozom.

2004 (Major Label, Kontroversi & Struggle)

Di awal tahun ini Rocket Rockers di kontrak oleh Sony Music dan melahirkan album ke 2 “Ras Bebas” di tahun 2004. Album tersebut laris 20.000 copies dibulan pertama edar. Rocket Rockers di tahun 2004 telah membuat 3 video klip yang tayang di MTV, diataranya: “Bangkit”, “K.L.A.S.S.I.X” dan “Pesta”. Seperti biasa band indie yang memiliki grass root kuat lalu masuk major label akan menemui kontra-kontra dari core fans. Testimonial di website pun cukup memanas. Dan suatu saat ketika Rocket Rockers interview di sebuah radio di Makassar dan menyebutkan bahwa Rocket Rockers masuk Sony Music, keesokan harinya aksi panggung Rocket Rockers di sebuah pensi dihujani oleh ludah yang bertubi-tubi dari penonton. Penontonm terus meludahi dari lagu pertama sampai terakhir, namun Rocket Rockers tetap tegar main sampai lagu terakhir walaupun Ucay (vokal) badan dan muka-nya sudah dipenuhi oleh ludah. Seiring waktu dan kedewasaan scene, wacana indie-major mulai memudar, panggung Rocket Rockers pun berangsur aman di berbagai kota.

2006 (Masuk dalam film sejarah punk sedunia: PUNK’S NOT DEAD)

Rocket Rockers tahun ini berhasil membuat sejarah baru sebagai satu-satunya band Indonesia yang masuk ke dalam sebuah film dokumenter punk se-dunia “PUNK’S NOT DEAD THE MOVIE: A Revolution 30 Years In the Making”. Film yang disutradarai oleh Susan Dynner tersebut menelusuri perkembangan dan eksistensi punk rockn selama 30 tahun. Susan Dynner dalam film tersebut mencoba untuk menggambarkann betapa besarnya kultur punk di dunia. Ide awalnya ketika Susan menonton sebuah acara reuni akbar band-band punk tua sampai yang muda dengan sponsor LEVI’S. Akhirnya tercetuslah ide untuk membuat PUNK’S NOT DEAD THE MOVIE. Film tersebut menuai pujian dari festival seperti The Copenhagen International Documentary Film Festival, Melbourne International Film Festival, Buenos Aires Film Festival, San Francisco International Film Fastival hingga Cannes Film Festival. Band-band dan artis yang terlibat didalamnya: NOFX, Sex Pistols, Minor Threat, Black Flag, The Ramones, Dead Kennedys, Rancid, Greenday hingga band-band masa kini seperti My Chemical Romance, The Used, Thrice, SUM 41, Good Charlotte, Story Of The Year, dll. Juga interview beberapa tokoh penting punk lainnya. Rocket Rockers menjadi bagian dari rentetan band tersebut, adalah sesuatu yang sangat membanggakan.

Di pertengahan 2006 Rocket Rockers masuk studio lagi untuk merampungkan album ke 3 “Better Season”. Tanpa di duga selesai rekaman, di akhir tahun 2006, 13 lagu Rocket Rockers menyebar hand to hand, hardisk to hardisk diluar kuasa Rocket Rockers. Lagu yang menyebar masih hasil mixing dan belum di mastering. Entah siapa yang menyebarkannya. Alhasil, materi lagu Rocket Rockers sudah menyebar ke pelosok nusantara. Hal tersebut terbukti saat manggung di berbagai daerah, semua sudah sing along. Request di internetpun membludak.

2007 (Resign from Sony/BMG)

Rocket Rockers di tahun ini mendapat endorsement dari produk sepatu yang dikelola olehTom Delonge (Blink182/Angel And Airwaves). Disamping itu, setelah menjalinkerjasama dengan Sony Music (yang sekarang menjadi Sony-BMG) selama kuranglebih 3 tahun, Rocket Rockers akhirnya putus kontrak dengan Sony-BMGdikarenakan sudah tidak adalagi kerjasama yang bisa menguntungkan. AkhirnyaRocket Rockers membuat label sendiri yang diberi nama Reach & Rich Records.

2008 (…..a Better Season)

* Di awal tahun 2008, Rocket Rockers berhasil menjadi salah satu band pembuka konser MXPX di Basket Hall A Senayan Jakarta bersama Superman Is Dead dan Fornufan.

* Rocket Rockers terpilih sebagai satu-satunya band rock Indonesia yang memiliki fans paling banyak di friendster yang mencapai 50.000 fans lebih dan alhasil Rocket Rockers di undang ke gathering Friendster oleh David Jones (founder of Friendster) di Grand Indonesia bersama RAN, Ten 2 Five dll.

* Setelah hampir 2 tahun materi album ke 3 yang bocor, lagu yang berjudul “Ingin Hilang Ingatan” menjadi top request di friendster dan radio-radio, bahkan di tv lokal sebelum waktunya keluar.

* Juni 2008, single dari album ke 3 “Better Season” dilepas ke radio-radio dan langsung meduduki posisi 1 di Radio Ardan Bandung dan menjadi top reques di lagu-lagu lainnya. Video clip yang digarap untuk album “Better Season” adalah “Terobsesi” yang dibuat oleh M.Irsan dari:Grafitasi (yang juga kameramen dari Rocket Rockers). Konsep video clipnya adalah lebih ke reality show yang menampilkan artis-artis, musisi dan teman-teman yang memberi testimonia untuk Rocket Rockers. Musisi dan artis yang ikut andil adalah: Ian Antono, Aura Kasih, Ronal Disko, Sogi, Ence, Masayu Anastasia, Melanie Soebono. Piyu Padi, Tri Utami, Purwacaraka, Tria Changcutters, Bayu O.B, Ajeng “Be a man”, Ocha “Weekend Seru” dan beberapa teman juga alien.

* Di tahun 2008 ini juga Rocket Rockers menjadi cover depan majalah RIPPLE, MOSH MAGAZINE, GREY MAGAZINE.

* Akhir juli Rocket Rockers akhirnya mengeluarkan album ke 3-nya yang sudah lama tertunda di bawah naungan label sendiri: Reach & Rich Records. Penjualan awal masih menerapkan direct selling di setiap panggung Rocket Rockers. Bahkan dibeberapa kesempatan, personel Rocket Rockers melakukan penjualan hand to hand yang lumayan mendapat apresiasi bagus. Setelah program direct selling, rencananya penjualan album “Better Season” akan bekerja sama dengan clothing lokal yang membuatkan T-shirt Rocket Rockers untuk dijual bersama CD ke seluruh nusantara.

* Video Clip “Terobsesi” dari album Better Season sudah tayang di MTV.

* Single ke-2 “Ingin Hilang Ingatan” untuk pertama kalinya masuk, dalam jangka waktu beberapa minggu langsung menduduki posisi chart nomer 1 di Ardan Top Request Chart menggeser posisi lagu “Laskar Pelangi” dari Nidji dan band-band dan penyanyi-penyanyi kelas Nasional Indonesia.

* Di tahun 2008 ini, walaupun merilis albumnya dengan records sendiri, Rocket Rockers berhasil mendapat panggung di layar kaca tv local dan nasional. Sebut saja “Dahsyat” RCTI, “Klik” dan “Planet Remaja” ANTV, “On The Spot” Trans7 dan beberapa acara tv lokal.

Close Head




CloseHead dibentuk pada tanggal 18 Januari 1997 , dengan mengusung aliran melodic bermula dari ide sekelompok anak muda penuh semangat yang menyukai musik yang beraliran Melodic Punk, maka terbentuklah sebuah band yang bernama CloseHead . Pada awal terbentuknya, CloseHead banyak dipengaruhi oleh band-band luar yang bergenre Melodic Punk seperti Not Available, MXPX, Blink
182, dan band lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu, CloseHead mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri dengan harapan semua orang dapat menerima lagu-lagu yang mereka ciptakan. Dalam perkembangannya untuk menciptakan suatu band yang solid, CloseHead banyak melakukan beberapa perombakan dalam segi formasi band. Pada awal terbentuk, CloseHead beranggotakan Aid (guitar Back.Vocal) Lam-Lam (Bass, Back. Vocal), Mario (Vocal. Guitar) dan Ijan (Drum). Kemudian terjadi banyak perombakan pada posisi Vocalist. Akhirnya pada tahun 2001, CloseHead dengan formasi Nannu (Vocal, Guitar), Aid (Guitar, Back. Vocal) Lam-Lam (Bass, Back. Vocal) dan Ijan (Drum) mulai menunjukan eksistensinya di jagad permusikan Indie baik di Bandung maupun luar kota. Setelah 4 tahun bertahan dengan formasi tersebut, akhirnya Nannu dan Ijan memutuskan untuk hengkang dari CloseHead. Sepeninggalan Nannu dan Ijan, CloseHead berjalan dengan 2 personil tetap dan 2 additional player pada Guitar dan Drum. Akhirnya pada tahun 2007, CloseHead mulai berdiri kembali dengan formasi yang baru yaitu, Lam-Lam (Bass, Vocal), Aid (Guitar, Vocal), Bobs (Drum), Anton (Additional Guitar, Back. Vocal) dan Iqbal (Additional Keyboard). Setelah melalui berbagai perkembangan musik khususnya di kota Bandung dan tampil dalam berbagai event musik, CloseHead mulai mencoba menampilkan warna musik mereka sendiri. Dan setelah mengikuti beberapa kompilasi yang bergenre Melodic Punk di Bandung.



CloseHead akhirnya menghasilkan sebuah mini album (EP) yang dirilis pada bulan Juli 2002 oleh My Own Deck Records dengan menampilkan 5 lagu andalannya. Kemudian pada tahun 2007, CloseHead merilis sebuah Split Album bersama Disconnected yang bertitle “DiscoPunkHead” dibawah naungan Heaven Records. Dan di Bandung sendiri, lagu CloseHead telah masuk dalam request line beberapa radio swasta terkemuka di Bandung, dan sebuah lagu CloseHead yang bertitle ‘Berdiri Teman’ sempat menjadi top chart Indie di sebuah radio swasta terkemuka di kota Bandung sampai dengan sekarang. Adapun visi dan misi CloseHead sendiri adalah menjadikan musik sebagai suatu warna kehidupan yang mampu berperan sebagai pelengkap kebutuhan hidup manusia. Dan menampilkan musik yang bisa diterima oleh semua kalangan dan menampilkan yang terbaik bagi para ’Teman’ CloseHead sendiri baik dalam live stages maupun dalam karya musik yang keluarkan.

Kamis, Agustus 19, 2010

Muse

MUSE adalah grup musik rock alternatif asal Inggris. Band ini dibentuk di Devon pada tahun 1994. Anggota band ini terdiri dari tiga orang, yaitu Matthew Bellamy (vokalis, gitaris, pianis), Dominic Howard (drummer), dan Chris Wolstenholme (bassis). Muse memiliki genre musik yang memadukan rock, rock progresif, musik klasik, dan elektronika. Muse juga dikenal dengan konser live yang memukau, bercirikan permainan yang energik dan efek visual yang mengagumkan. Muse telah merilis empat album rekaman, dimulai dengan Showbiz pada tahun 1999, diikuti Origin of Symmetry di tahun 2001, Absolution di tahun 2003, dan album terbarunya Black Holes & Revelations di tahun 2006. Sepanjang karirnya, Muse telah memenangkan berbagai penghargaan termasuk 5 MTV Europe Music Awards, 5 Q Awards, 4 NME Awards dan 2 Brit Awards.

Sejarah MUSE

Pembentukan (1992-1997)
Pada tahun 1990-an awal, anggota-anggota Muse memiliki grup musik masing-masing di sekolah mereka. Pembentukan MUSE berawal ketika Matthew Bellamy yang berumur 14 tahun berhasil lulus audisi untuk masuk grup Dominic Howard. Ketika bassis mereka memutuskan untuk keluar, mereka meminta teman baik mereka, Chris Wolstenholme, untuk bergabung dan mempelajari gitar bass. Chris sempat menolak, tapi akhirnya memutuskan untuk bergabung. Band baru ini sempat banyak berganti nama, antara lain 'Gothic Plague', 'Carnage Mayhem', 'Fixed Penalty', dan 'Rocket Baby Dolls', sampai akhirnya menggunakan nama Muse yang dikenal sekarang. Urutan kronologis pergantian nama band ini tidak jelas, karena Muse memberikan informasi yang tidak konsisten pada wawancara-wawancara mereka.
Pada tahun 1994, masih dengan nama band 'Rocket Baby Dolls', mereka memenangkan kompetisi Battle of the Bands lokal. Dan tak lama setelah ini, mereka mengganti nama menjadi Muse, berpindah dari Teignmouth dan mulai tampil di beberapa klub seperti Cavern di Exeter.

Setelah beberapa tahun membangun komunitas penggemar, Muse memainkan konser-konser pertama mereka di London dan Manchester. Band ini lalu bertemu dengan Dennis Smith, pemilik perusahaan rekaman Sawmills, yang bermarkas di Cornwall, Inggris.
Pertemuan ini akhirnya dilanjutkan dengan rekaman resmi pertama Muse, yaitu E.P. self-titled (berjudulkan nama band) yang menggunakan label Sawmills, Dangerous. Lalu E.P. ke-2 mereka, Muscle Museum, meraih peringkat ke-3 pada tangga lagu indie dan mendapat perhatian dari jurnalis musik Inggris yang berpengaruh, Steve Lamacq, serta majalah musik mingguan Inggris, NME. Dennis Mills lalu membantu membangun perusahaan musik Taste Media, yang dibuat khusus untuk Muse (Muse menggunakan label ini untuk 3 album pertama mereka). Ini merupakan hal yang sangat menguntungkan untuk Muse karena mereka dapat mempertahankan keunikan musik mereka pada awal karir mereka.

Walaupun E.P. ke-2 mereka cukup sukses, banyak perusahaan rekaman Inggris tetap enggan mendukung Muse, dan banyak orang di industri musik menganggap musik Muse terlalu mirip dengan Radiohead sebagaimana halnya band-band baru asal Inggris lain saat itu. Namun, perusahaan Amerika Serikat Maverick Records mempromosikan Muse untuk tampil beberapa kali di Amerika Serikat hingga akhirnya mengontrak mereka pada tanggal 24 Desember 1998. Sepulangnya dari Amerika, Taste Media mendapatkan kontrak untuk Muse di perusahaan-perusahaan rekaman di Eropa dan Australia. John Leckie, yang menjadi produser album untuk Radiohead, Stone Roses, "Weird Al" Yankovic dan The Verve, dijadikan produser album pertama Muse, Showbiz.
Peluncuran album ini diikuti dengan penampilan pendukung pada tur band Foo Fighters dan Red Hot Chili Peppers di Amerika Serikat. Pada tahun 1999 dan 2000, Muse bermain pada beberapa festival musik di Eropa dan Australia, dan mengumpulkan banyak penggemar baru di Eropa Barat.

Slipknot


Slipknot adalah band nu-metal Amerika yang didirikan di Des Moines, Iowa pada tahun 1995. Band ini memiliki ciri khas yaitu selalu memakai topeng ketika tampil dalam suatu konser maupun dalam pembuatan video klip mereka. Saat ini, Slipknot memiliki 9 orang personil yaitu :
-          #0 Sid Wilson (turntable)
-          #1 Joey Jordison (drum)
-          #2 Paul Gray (Bass)
-          #3 Chris Fehn (Percussion)
-          #4 James Root (Guitar)
-          #5 Craig “133” Jones (Sampler)
-          #6 Shawn “Clown” Crahan (Percussion)
-          #7 Mick Thomson (Guitar)
-          #8 Corey Taylor (vocal)
Pada awalnya, Slipknot hanya beranggotakan 6 orang yaitu Paul Gray pada bass, Joey Jordison pada drum, Donnie Steele pada gitar, Anders Colsefini pada vocal,  Shawn Crahan pada perkusi, dan Josh Brainard pada gitar kedua. Pada saat itu, nama band tersebut masih menggunakan nama The Pale Ones hingga akhirnya pada akhir tahun 1995, Joey Jordison menyarankan mengganti nama band menjadi Slipknot.
Pada Februari 1996, Donnie Steele meninggalkan band meskipun anggota band lain menginginkan dirinya agar tetap menjadi anggota band, namun Steele tetap meninggalkan Slipknot. Kemudian, Craig Jones menggantikan posisi Donnie Steele sebagai gitaris. Tak berapa lama, Mick Thomson bergabung dengan Slipknot menjadi gitaris band tersebut. Craig Jones akhirnya menyerahkan posisinya sebagai gitaris kepada Mick Thomson dan Jones kemudian beralih menjadi sampler di band Slipknot. Dan pada 31 Oktober 1996, bertepatan pada hari Halloween, Slipknot meluncurkan album pertama mereka “Mate. Feed. Kill. Repeat.”
Pada tahun 1997, Corey Taylor yang pada saat itu masih berstatus sebagai vokalis band Stone Sour direkrut. Anders Colsefini yang tadinya berposisi sebagai vokalis kemudian beralih menjadi backing vocal dan perkusi. Beberapa lama kemudian, Anders Colsefini mengundurkan diri dari band. Posisi perkusi kemudian diganti Greg “Cuddles” Welts.
Pada tahun 1998, DJ Sid Wilson kemudian direkrut setelah memukau para anggota band Slipknot. Pada bulan Juli 1998, Greg Welts dipecat dan posisinya diganti oleh Chris Fehn. Greg Welts adalah pertama dan satu-satunya anggota Slipknot yang dipecat. Pada akhir tahun 1998, sang gitaris, Josh Brainard, mengundurkan diri dari band karena alasan pribadi. Kemudian pada tahun 1999, posisi  gitaris kemudian diisi oleh James Root. Dan pada tahun yang sama, mereka mengeluarkan album self-titled mereka.
Sejak tahun 1999 sampai saat ini, belum pernah ada pergantian personil pada anggota band Slipknot. Meskipun  banyak diantara mereka yang memiliki side project seperti Corey Taylor dan James Root dengan band Stone Sour dan Joey Jordison dengan band Murderdolls, mereka tetap menjalankan band Slipknot mereka hingga mencapai sukses sampai saat ini.

Metalica


Metallica didirikan pertama kali di Los Angeles - Amerika Serikat dengan nama The Young of Metal Attack. Beberapa bulan kemudian grup ini berganti nama dengan Metallica yang konon merupakan gabungan kata Metal dan Vodca. Nama Metallica sendiri sebenarnya adalah nama yang diusulkan untuk sebuah majalah musik yang dicuri oleh Lars Ulrich sebelum majalah tersebut mendapat nama tersebut.

Formasi pertama Metallica adalah Lars Ulrich (drum), James Hetfield (vokal dan gitar), Lloyd Grant (gitar) dan Ron Mc Govney (bass). Formasi inilah yang kemudian melahirkan lagu pertama berjudul Hit The Light, yang kemudian masuk album kompilasi rock Metal Massacre tahun 1981.

Setelah Metal Massacre beredar, Grant dan Ron mengundurkan diri. Posisi Grant digantikan oleh Dave Mustaine dan posisi Ron digantikan Cliff Burton. Formasi ini kemudian pada Juli 1982 mengeluarkan demo-album No Life Till Leather. Demo inilah yang kemudian mengantarkan Metallica mendapatkan agen dan kemudian hijrah ke New York.

Pada 1983, Metallica berencana akan melakukan tur pendek kebeberapa kota. Sayang Hetfield dan Mustaine malah terlibat perseteruan, hingga akhirnya Mustaine keluar dan kemudian mendirikan Megadeth. Posisi Mustaine digantikan oleh Kirk Hammett , gitaris dari grup Exodus. Formasi ketiga inilah yang kemudian mengeluarkan album Kill 'Em All pada bulan Mei 1983.

Pada tahun 1984, Metallica semakin besar dengan menerbitkan album Ride the Lightning. Album ini bertahan 50 minggu dalam Billboard Top 200. Demi memperlancar promosi mereka juga mengeluarkan mini album Jump In The Fire.

September 1985, Metallica memproduksi album Master Of Puppets. Kembali Metallica masuk Billboard Top 40 selama 72 minggu. Album ini merupakan album yang meraih platinum tanpa single dan video.

Tanggal 27 September 1986, dalam perjalanan tur ke Skandinavia - bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dan Cliff Burton (bass) meninggal dunia. Peristiwa ini begitu memukul seluruh anggota band. Bahkan Dave Mustaine yang telah mendirikan Megadeth, mengenang kematian Cliff dalam lagu In My Darkest Hour (album Megadeth: So far.. So Good.. So What!). Oktober 1986, posisi Cliff Burton digantikan oleh Jason Newsted, basis dari grup Floatsam And Jetsam.

Album ...And Justice For All beredar September 1988. Disinilah Metallica mulai mengeluarkan video klip. Video pertama mereka adalah untuk lagu One, video ini mencapai nomor 1 di MTV. Keberhasilan ini kemudian mendorong produksi video klip Cliff 'Em All sebuah video kenangan untuk Cliff Burton.

Akhir 1990 album Metallica direkam. Album ini membuat Metallica mencapai penjualan quadruple platinum dan menjadi album nomor satu di delapan negara Amerika dan Eropa. Serta meraih penghargaan Grammy Award, kategori Penampil Metal Terbaik dua tahun berturut-turut.

Basis jason Newsted mengundurkan diri dari band setelah bersitegang dengan James Hetfield. Perseteruan ini disebabkan Jason Newsted lebih menghabiskan waktu dengan proyek-nya sendiri. Anggota band yang lain menganggap Metallica harus diutamakan, meskipun pada saat itu Metallica sedang vakum.

Grup ini pada saat ini beranggotakan Lars Ulrich (drums), James Hetfield (vokal dan gitar), Kirk Hammett (gitar) dan Robert Trujillo (bass). Mantan anggota lainnya termasuk Ron McGovney (bass), Dave Mustaine (gitar), Cliff Burton (bass) dan Jason Newsted (bass).

Pada tanggal 10 Agustus 2008 Metallica akhirnya telah menyelesaikan proses rekaman album studio baru mereka yang ke sembilan "Death Magnetic" yang akan diluncurkan pada tanggal 12 September 2008 di seluruh dunia.

Album tersebut diproduseri oleh "Rick Rubin" dan proses rekaman dilakukan di Sound City Studios, Shangri La Studios dan di studio Metallica sendiri.

Single dan video klip pertama mereka "The Day That Never Comes" akan dirilis akhir bulan ini. Sebagai tambahan anda dapat mengunduh semua lagu dari album tersebut untuk digunakan dalam game "Guitar Hero III" pada hari saat peluncuran album "Death Magnetic" tersebut.

Alesana




Kira-kira sekitar awal tahun 2007-an, saya ga sengaja di kasih video klip Alesana yang judulnya Ambrosia. Padahal sebelumnya saya belum pernah dengar nama band atau lagunya dari band yang satu ini. Pertama kali liat video klipnya saya terheran sekali, awalnya dikira musik pop / kalem. Setting tempat nya aja di taman dan dengan hiasan bunga-bunga yang ada disekitar itu. Tapi ternyata teriakannya ngagetin orang sekampung (kalau distel high volume) haha. Ga nyangka, dengan aliran musik kayak gitu ternyata sekarang penggemar Alesana makin banyak aja, termasuk Indonesia.
Genre / aliran asli alesana sendiri adalah post-hardcore, namun banyak yang menyebutkan bahwa Alesana sebagai icon musik emo dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Tapi yang jelas mereka menciptakan lirik lagu yang dalam.
Kalau kalian perhatiin, mereka mempunyai khas dan keunikan tersendiri dalam bermusik terutama kombinasi vokal. Suara kalem yang bermelodi seperti kebanyakan alternative music, dipadukan dengan teriakan nyaring. Serta ada juga growl / teriakan seperti yang sering kita dengar di musik hardcore.
Alesana (sebenarnya di ambil dari kata alice-anna) band yang beraliran post-hardcore yang berasal dari Raleigh, North Carolina, USA pastinya. Berdiri sejak tahun 2004. Karya yang udah mereka buat satu EP, 7 compilations, dan 2 full album, dan satu cd produced tour.
Personil / nama anggota band :
* Dennis “Denny Diablo” Lee – Screaming vocals (2004-present)
* Shawn Milke – Vocals, Guitar, Piano (2004-present)
* Patrick “Peezee” Thompson – Lead guitar, Backing vocals during live performance (2004-present)
* Jeremy “Jables” Bryan – Drums (2005-present)
* Shane Crump – Bass guitar, Vocals (2007-present)
* Jake Campbell – Rhythm guitar (2008-present)

Blink !82


Go Blink 182

ASAL MUASAL
Blink 182 terbentuk tahun 1992 di Poway, California. Saat itu, Mark Hoppus baru aja dapat bas baru dari bokapnya karena bantuin ngecat rumah. Kemudian dengan perantara kakaknya Mark berkenalan dengan Tom DeLonge. Saking pengennya meng-impress Tom, Mark bela-belain lompat dari atap rumah sampe kakinya patah.
Mereka lalu mulai bikin-bikin lagu, tapi mereka baru sadar kalo butuh drumer. Maka bergabunglah Scott Raynor (asal usul dia kurang jelas, kadang datang tak diundang – pulang tak diantar..), dinamailah BLINK. Saat itu, Tom baru 16 tahun, Mark 19 tahun dan Scott 17 tahun. Rekaman mereka yang pertama, FLYSWATTER, kualitasnya ancur banget, karena direkam di kamar Tom cuma make tape-recorder (gaya-gaya wartawan githu). Album ini berisi 4 lagu dan hanya terdapat sekitar 50 copy saja yang kemudian diberikan kepada teman, pacar, kenalan, family dan keluarga tercinta.
Berkat perjuangan dan doa orang tua, akhirnya mereka mulai terkenal dan lagu-lagu mereka mulai dilirik label-label underground. Pada awalnya, band mereka make nama Blink. Berhubung juga ada band techno asal Irlandia yang juga make nama Blink, jadi mereka tambahin angka 182 dibelakangnya, BLINK 182. Why 182? Why…? Tanya, Kenapa? Fans bilang 182 adalah 182 kali umpetan F*** yang diucapkan Tony Montana di Scarface, tapi Mark bilang 182 cuma random number that sounds cool.
Pada tahun 1993 dengan Filter Record mereka merilis demo yang berjudul BUDDHA sebanyak 1000 copy. Di awal tahun 1994, Blink 182 menandatangani kontrak dengan Cargo Records. Mereka merekam debut album penuhnya, CHESHIRE CAT dalam tiga hari. Beberapa isi albumnya merupakan versi baru lagu Strings dan Carousel yang terdapat dalam album demo Buddha.
Tahun 1996 Blink 182 menandatangani kontrak dengan MCA yang kemudian berubah nama menjadi Geffen Records. Setelah pindah ke Encinitas, California, mereka merekam album DUDE RANCH pada 1996 dengan diproduseri Mark Trombino, yang dirilis setahun kemudian. Album ini terbilang sukses karena terjual sebanyak 4 juta copy di seluruh dunia. Single mereka Dammit berjaya di US modern rock charts.
Tur resmi pertama mereka dihiasi dengan kejadian ga enak. Scott Raynor dikeluarin dari band karena drugs and alcohol habit-nya yang udah parah (taukan lagu Man Overboard, nah ntuh sebenernya alasan kenapa mereka nge-kick Scott). Ketika mulai kebingungan mencari penggantinya Scoot, kebetulan saat itu Blink 182 tur dengan band pembuka namanya THE AQUABATS. Mungkin emang udah jodoh, tau Blink lagi ga punya drumer, dengan cuek bebek dan wajah sok-sok imut si drumer Aquabats PD aja nawarin diri ngisi posisinya Scott. Tau Siapa Dia…? Drumer itu, tak lain dan tak bukan adalah Travis Barker.
Mungkin seperti ini dialognya…..
Trav : Hai Fren katanya lagi nyari drumer yah?
Tom : Iya neh si Scott payah tepar mulu. Emang loe bisa?
Trav : Hayah!!! Jangankan lagu Blink, lagu engkongnya Blink juga gw bisa. Sekalian aja sini lagu Blink gw mainin ama tanjidor (Lom tau neh bocah ma gw — maki Travis dalam hati)
Tom : Cape deh landak!!! Tapi gaya loe boleh juga tonk. Coba deh loe mainin lagu kita
Trav : No Problemo Bro, sapa takut!
Lalu dia dengerin lagu mereka, dan bukan sulap bukan sihir hanya dalam tempo 30 menit si BONES udah bisa maenin semua lagunya Blink…Benar-benar jenius, ga ada matee nya!!!!!
Awalnya si Travis cuma sebagai aditional player. Mungkin karena takut ama tatoo dan model rambutnya si The Baron Von Tito, akhirnya Tom dan Mark resmi mengangkat Travis sebagai Drumer Blink 182. [The Baron Von Tito adalah nama panggung Travis di The Aquabats]
BLINK 182 – SUKSESSSZSSS
Pada 1999, dalam proses pembuatan album ENEMA OF STATE, Blink 182 mempekerjakan Jerry Finn sebagai produser. Album ini membawa Blink 182 ke dunia mainstream dengan hit single Whats My Age Again, All The Small Things dan Adams Song yang sering diputar di radio dan ditayangkan di MTV. Penjualannya mencapai 10 juta copy di seluruh dunia dan menjadi best selling album saat itu.Di tahun 2000 Blink 182 merilis album live berjudul THE MARK, TOM AND TRAVIS SHOW : THE ENEMA STRIKES BACK dengan isi materi dari tiga album sebelumnya dan tambahan lagu studio Man Overboard. Blink 182 melanjutkan kesuksesannya dengan merilis album TAKE OFF YOUR PANTS AND JACKET di tahun 2001. Album ini benar-benar sukzes,,zes,zeessss kaya kacang garing yang enak,gurih dan juga nikmat. Kalian pasti udah pada taukan lagu-lagunya, jadi ga perlu dikasih tau lagi.
Setelah menghabiskan waktu ditahun 2002, rekaman untuk album selanjutnya dimulai pada 18 Nopember 2003 dan menghasilkan hit single Feeling This, I Miss You, Down dan Im Lost Without You. Barker mengatakan Blink 182 sengaja membiarkan albumnya tanpa judul (beda dengan self-titled) untuk mewakili Blink 182 yang baru.
BLINK 182 – TAK ADA GADING YANG TAK RETAK
Karena nama mereka udah terkenal, mereka mulai merambah bisnis laen, untungnya bukan seperti artis-artis indonesia yang make aji mumpung nyoba nyanyi ato maen sinetron. Tom dan Mark bikin label clothing ATTICUS dan MACBETH, Travis join ama temennya bikin label FAMOUS STARS AND STRIPES. Mareka juga udah mulai bikin band sampingan. Mulai dari sini masalah mulai timbul. Tom bikin band bareng Travis yang namanya BOX CAR RACER dan sukses ngluarin satu album dengan single I Feel So. Akhirnya Mark mulai ngambek, seperti yang dikutip majalah Kerrang!, BETRAYED katanya…Dia ngerasa ga diajak (ya iyalah, kalo dia diajak sama aja namanya blink 182!). Tapi yang jelas, dia marah dan mulai adu mulut. Tapi masih bisa diredamlah ampe akhirnya…
Di pertengahan Februari 2005, Blink 182 membatalkan performnya di Music For Reliefs Concert For South Asia, yang kemudian pada tanggal 22 Februari 2005 diumumkan bahwap embatalan tersebut dikarenakan Blink 182 akan vakum untuk sementara waktu. Geffen Records merilis GREATEST HITS pada 1 Nopember 2005 di US, di dalamnya termasuk unreleased track Another Girl Another Planet (sebuah cover song dari The Only Ones) dan bonus track Not Now. Banyak yang bilang kalo lagu Not Now itu lagu blink yang terbaru. Tapi itu Bulls**t! Asal tau aja, lagu Not Now itu udah direkam di album Blink 182 khusus untuk daerah UK! (Jangan-jangan kalian juga ga tau ama UK…) Coba kalian cari cd DRAGGING THE LAKE PART 3 keluaran tahun 2004 ada kok lagu Not Now. Kalo masih ga percaya, beli aja sendiri!!!!
Kabarnya tanggal 22 Februari 2005, Blink 182 resmi bubar. Tapi Who Know?? Pemicunya masalah lama antara Tom ama Mark tentang Box Car Racer, dan keinginan Tom buat lebih fokus sama keluarga. Tanggal 23 Mei 2006, Tom mengumumkan band barunya ANGEL AND AIRWAVES yang kemudian merilis album WE DONT NEED TO WHISPER. Ga mau kalah, Mark dan Travis juga bikin band +44 yang kemudian merilis album WHEN YOUR HEART STOPS BEATING pada 14 Nopember 2006.

On Street

On Street

Go Blink 182

Go Blink 182

I miss You

I miss You

personil bLinK 182

personil bLinK 182

Green Day





Personal Green Day sekarang terdiri dari tiga orang. Yaitu Billy Joe pada vocal dan gitar, Mike pada bass, serta Tre Cool pada drum.

Green Day terbentuk berawal dari kegemaran Billy Joe yang suka bermain musik di garasi rumahnya. Kemudian Mike yang merupakan keponakan Billiy Joe, di akhir pekan berkunjung ke rumah Billy bersama ibunya.

Mike merasa tertarik untuk ikut bermain musik, namun dia sama sekali tidak bisa memainkan alat musik satupun. Akhirnya Billy mengajari Mike memainkan alat musik bass.

Mike merasa tertantang dan dia tidak mau pulang. Ibunya mengijinkan dia tinggal di garasi bersama Billy, tentunya untuk bermain musik. Dalam waktu singkat, Mike menguasai teknik memainkan bass yang cukup baik.

Billy tidak melanjutkan sekolahnya, dia juga tidak menamatkan SMA atau senior high school. Dia lebih suka bermain musik, dan menonton musik di panggung musik bawah tanah yang keras. Berbeda dengan Billy, Mike masih sanggup untuk menamatkan sekolahnya, karena dia merasa mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pengorbanan ibunya yang bekerja mati-matian untuk menyekolahkan dirinya.

Tanggung jawab itu semakin besar karena sejak kecil orang tua Mike sudah bercerai, dan Mike hanya dibesarkan oleh ibunya. Billy merasa kemampuannya dan Mike bermain musik sudah cukup layak untuk show di panggung musik bawah tanah yang keras tersebut.

Namun, karena umur keduanya yang masih muda serta tidak ada pengalaman manggung yang memadai, mereka pun gagal untuk unjuk kebolehan. Tidak diduga, salah satu drumer yang punya show record bagus di panggung tersebut, mau membantu Billy dan Mike untuk tampil di panggung tersebut. Secara mengejutkan, mereka bermain sangat baik dan seakan-seakan menghipnotis seluruh penonton.

Mereka pun menjadi band local yang terkenal, namun saat itu nama band tersebut masih bukan Green Day. Tidak perlu waktu lama, salah satu label lokal menawari mereka untuk membuat album. Dalam waktu singkat, album mereka ludes di pasaran. Yang paling fenomenal adalah, saat album pertama keluar, umur Billy dan Mike belum genap 17 tahun.

Setelah serangkaian tur yang dijalani, drumer mereka memutuskan untuk memundurkan diri dan lebih memilih melanjutkan studinya di luar kota. Billy dan Mike menjadi putus asa dan berhenti bermain musik untuk sementara waktu.

Saat Billy sedang menontn pertunjukkan musik di panggung bawah tanah, dia melihat Tre Cool sedang tampil bersama saudara dan tetangganya.

Personal sekaligus manajer band tersebut, mempertemukan Tre Cool dengan Billy dan Mike. Mereka pun mencoba untuk nge-jam bareng, dan menemukan kecocokan dalam bermain musik. Akhirnya mereka memutuskan untuk manggung bareng dan Tre Cool pun mau bergabung bersama Billy dan Mike. Permainan drum

Tre Cool sangat baik dan bisa mengisi kekosongan pada band. Mereka pun banyak tur ke luar kota, dan salah satu label besar betaraf internasional menawari mereka untuk bekerja sama dalam proses pembuatan album.

Namun, salah satu tradisi panggung bawah tanah adalah, jika band yang mereka puja di panggung bawah tanah tersebut menerima tawaran dari label besar, maka secara spontan mereka akan membenci band tersebut.

Ini menjadi dilema bagi tiga remaja tersebut, terutama Billy. Billy tidak ingin dibenci oleh panggung yang telah menjadi roh dalam hidupnya, namun disisi lain Billy menginginkan kontrak kerja tersebut.

Setelah beberapa lama memikirkan hal ini, mereka sepakat untuk menerima tawaran kontrak kerja pembuatan album tersebut.Pergantian nama terjadi, saat suatu hari mereka bertiga menghisap ganja seharian, dari pagi sampai sore. Mereka menyebut hari itu sebagai “green day”, dan mereka sepakat nama Green Day dijadikan nama baru band mereka sampai saat ini.

Avenged Sevenfold(A7X)

Avenged Sevenfold atau seringkali disingkat sebagai A7X adalah band beraliran rock yang berasal dari Huntington Beach, California.

Pembentukan & Karir Indie (1999-2003)

Band ini dibentuk pada tahun 1999 di Huntington Beach, California dengan anggota asli M. Shadows, Zacky Vengeance, The Rev dan Matt Wendt. M. Shadows memberi nama sebagai referensi untuk cerita Cain dan Abel dari Alkitab, meskipun bukan band agama. Setelah pembentukannya, masing-masing anggota band ini juga mengangkat nama samaran yang sudah nama panggilan dari mereka dari SMA. Sebelum merilis album debut mereka, band ini merekam dua demo pada tahun 1999 dan 2000. Album pertama mereka, Sounding the Seventh Trumpet, direkam ketika anggota band berumur delapan belas tahun dan di sekolah menengah. Ini pada awalnya dirilis pada label pertama mereka, Good Life Record pada tahun 2001. Setelah gitaris Synyster Gates bergabung dengan band, pada akhir 1999 ketika ia berusia 18 tahun di pengantar lagu "To End the Rapture" adalah rekaman ulang menampilkan elemen band penuh. Album ini kemudian dirilis ulang pada Hopeless Records pada tahun 2002.

Band ini mulai menerima pengakuan, tampil dengan band-band seperti Mushroomhead dan Shadows Fall dan bermain di Take Action Tour. Setelah menetap di keempat mereka bassis, Johnny Christ, mereka merilis Waking the Fallen di Hopeless Records pada bulan Agustus 2003. Band menerima profil di Billboard dan The Boston Globe, dan bermain di Vans Warped Tour. Pada tahun 2004, Avenged Sevenfold tur lagi di Vans Warped Tour dan merekam video untuk lagu "Unholy Confessions "yang masuk ke rotasi pada MTV2's Headbanger's Ball. Tak lama setelah merilis Waking the Fallen, Avenged Sevenfold meninggalkan Hopeless Records dan telah ditandatangani ke Warner Bros.

City of Evil (2005-2007)

Tahun 2005, Amerika Serikat tengah jenuh dengan musik hip-hop dan pop yang merajalela, lalu Avenged Sevenfold merilis album mereka City of Evil tepatnya pada tanggal 8 Juni, 2005. Hits single Bat Country merupakan lagu metal/rock pertama yang merajai MTV TRL. Mereka mempopulerkan kembali solo gitar dengan duet gitaris Synyster Gates dan Zacky Vengeance yang benar-benar memanaskan area moshpit. Album tersebut mendapat sertifikat gold dan memenangkan predikat Best New Artist in a Video di MTV VMA 2006 untuk lagu Bat Country.

Avenged Sevenfold (2007-2008)

Tahun 2007, mereka kembali masuk studio untuk merekam lagu terbaru mereka untuk studio album ke-5 mereka. Awal Agustus 2007, mereka menjalani tur Asia Pasifik mereka, dan sempat mampir di Indonesia dan memainkan lagu mereka pertama kali di depan publik. Lagu yang berjudul Almost Easy tersebut mendapat sambutan hangat dari penggemar di seluruh dunia. Ketika itu band punk Jogjakarta Endang Soekamti didaulat menjadi band pembuka. Tahun 2008 ini, mereka berpartisipasi sebagai headliners di tour Taste of Chaos bersama dengan Bullet for My Valentine, Atreyu, Blessthefall dan Idiot Pilot. Ketika tour, mereka merekam sebuah DVD yang mengandung 6 lagu baru mereka. Tanggal 22 Oktober 2008, Avenged Sevenfold kembali manggung di Indonesia masih dengan event organizer yang sama yakni Java Musikindo dan kali ini band heavy metal Jibril didaulat menjadi band pembuka.

Live In The LBC & Diamonds in the Rough (2008-saat Ini)

Album yang dirilis pada 16 September, 2008 ini berisi 102 menit DVD dan 52 menit CD.

Di album ini terdapat dua lagu lama yaitu "Afterlife" dan "Almost Easy". Namun kedua lagu tersebut tidak sama persis dengan lagu aslinya. Pada lagu "Afterlife" ditambahi permainan biola yang lebih banyak, sedangkan lagu "Almost Easy" yang berbeda adalah mixing lagunya. Selain itu terdapat juga lagu "Walk" yang merupakan cover dari Pantera dan "Flash of the Blade" yang merupakan cover dari Iron Maiden.

Pada tanggal 16 Juli, majalah Kerrang! (edisi 1219) mengeluarkan sebuah CD gratis berjudul "Maiden Heaven: A Tribute to Iron Maiden" untuk menghormati album dari salah satu band heavy metal terbesar di dunia yaitu Iron Maiden. Matt Shadows berkomentar, "Maiden are by far the best live band in the world and their music is timeless," dan "This also gives us a chance to expose this great song to some of our younger fans who maybe aren't as familiar with Iron Maiden."

Bring Me The Horizon

Bring Me The Horizon merupakan sebuah band metalcore yang berasal dari Sheffield, Yorkshire, UK.

Anggota band ini adalah :
Oliver Sykes - lead vocals (2004-sekarang)
Lee Malia - Lead Guitar (2004-sekarang)
Matt Kean - Bass guitar (2004-sekarang)
Matt Nicholls - Drum, percussion (2004-sekarang)
Jona Weinhofen - Rhythm guitar, keyboard, programming, vocals (2009-sekarang)

Mantan anggota band :
Curtis Ward - Rhythm guitar (2004-2009)

Bring Me The Horizon memulai karir mereka sejak tahun 2004.
Nama Bring Me The Horizon sendiri diambil dari sebuah kalimat dalam film Pirates of the Caribbean : The Curse of the Black Pearl.
Dalam film tersebut, Captain Jack Sparrow berteriak 'Now... Bring me that horizon!'.
Dan setelah mereka mengubah kata 'that' menjadi 'the', terbentuklah nama Bring Me The Horizon sebagai nama band mereka.

Mereka bergabung dengan Visible Noise, namun sebenarnya mereka bergabung dengan Thirty Days of Night Records dan mereka adalah band pertama yang bergabung dengan label tersebut.
Mereka juga bergabung dengan Epitaph Records di Amerika Serikat dan Shock Records di Australia.
Mereka merilis debut album mereka, Count Your Blessings pada Oktober 2006 di UK dan Agustus 2007 di Amerika Serikat.
Kemudian mereka melakukan tour bersama band-band terkenal seperti Lostprophets, Killswitch Engage dan The Haunted.
Di bulan Maret dan April 2007 mereka melakukan tour di UK bersama I Killed the Prom Queen, band yang akhirnya bubar dan mantar gitarisnya akhirnya bergabung secara permanen bersama BMTH.
Mereka juga bermain untuk Download Festival 2007.

Mereka juga melakukan tour di Amerika Utara, termasuk bersama bintang tamu, Travis McCoy (Gym Clss Heroes) pada 6 Agustus.
McCoy bersama Oli melantunkan Diamonds Aren't Forever.

Pada November 2007 mereka melakukan tour ke Australia dalam tour yang bertajuk Gigantour.
Mereka juga kembali lagi ke Australia pada Mei hingga Juni 2008 dalam konser terakhir I Killed the Prom Queen.

Bring Me The Horizon telah menulis dan merekam album kedua mereka di awal tahun 2008.
Mereka melakukan rekaman di Swedia bersama Fredrik Nordstorm, yang pernah bekerja sama dengan At the Gates, Arch Enemy dan Dimmu Borgir.
Album dirilis pada 29 September 2008.
Album Suicide Season ini memang berbeda dengan album sebelumnya karena lebih mengarah pada musik metalcore.
Irama album tersebut hampir sama dengan album EP mereka, This Is What the Edge of Your Seat Was Made For.

Kemudian band ini menjadi sangat populer di Amerika Serikat dan tampil dalam Warped tour 2008.
Bring Me The Horizon juga tampil bersama Mindless Self Indulgence, Black Tide, In Case of Fire dan Dir en Grey dalam Kerrang! dan Relentless UK Tour 2009.
Mereka juga bergabung bersama Thursday, Cancer Bats, Four Year Strong dan Pierce the Veil dalam Taste of Chaos 2009 tour Amerika Utara.

Diumumkan pada tanggal 27 Agustus 2009 bahwa Bring Me The Horizon akan merilis remixed-version dari Suicide Season yang diberi titel Suicide Season : Cut Up! pada 2 November 2009 di UK.
Dalam interview bersama Rock Sound, Oliver Sykes menyatakan bahwa ide untuk merilis ulang datang ketika Ia meminta pendapat kepada temannya apabila Ia me-remix salah satu lagu.
Kemudian temannya tersebut sangat senang dengan hasil remix tersebut dan akhirnya tercetus ide untuk me-remix seluruh lagu.
Beberapa musisi yang ikut andil dalam album ini antara lain Ben Weinman dari The Dillinger Escape Plan, Sonny Moore, Ian Watkins dari Lostprophets, Utah Saints dan Shawn Crahan dari Slipknot.
Oliver Sykes juga mengungkapkan bahwa tidak ada lagu yang mirip seperti aslinya.
Lagu-lagu tersebut terdengar lebih beragam dengan sentuhan Hip-hop, elektro dan drum bass.

Pada Maret 2009, gitaris Curtis Ward meninggalkan band.
Terdapat beberapa alasan mengapa Ia meninggalkan band.
Seperti yang diungkapkan sang bassis, Matt Kean, 'Ia tampak tidak menikmati pekerjaannya' dan Ia juga menyebutkan 'ini tentang komitmen'.
Pada Mei 2009, Jona Weinhofen (mantan anggota I Killed the Prom Queen dan Bleeding Through) bergabung untuk sementara demi menggantikan posisi yang ditinggalkan Curtis.
Meskipun begitu, keadaan mengisyaratkan bahwa Weinhofen bergabung dengan Bring Me The Horizon.
Kehadiran Weinhofen membawa semangat baru dalam band ini.
Media luar negeri juga banyak menyebutkan bahwa Weinhofen membuat penampilan band ini 'so much better an refreshing'.

Dalam interview bersama Kerrang! Magazine, menunjukkan bahwa Bring Me The Horizon akan segera menulis lanjutan dari Suicide Season dalam musim panas 2009.
Mereka menuju ke Studio Fredman bersama produser Fredrik Nordstorm pada Maret 2010 hingga pertengahan April lalu dan rencananya akan selesai dan rilis pada Agustus 2010 ini.

Kontroversi :
Band ini bukan hanya terkenal dengan musikalitas mereka, namun juga skandal, kasus dan berbagai macam kontroversi lainnya.
Yang pertama mungkin adalah ketika sang vokalis, Oliver Sykes dituduh telah (maaf) kencing dan melakukan tindakan tidak senonoh terhadap seorang fans wanitanya setelah konser di Nottingham Rock City.
Diduga Hal tersebut dilakukan karena sebelumnya Oliver Sykes berniat untuk melakukan pelecehan seksual terhadap wanita tersebut dan wanita tersebut menolaknya.
Namun akhirnya Sykes didakwa karena telah mengencingi wanita tersebut, dan bukan karena pelecehan seksual yang dilakukan.

Dan dalam majalah musik online, Drowned in Sound, menyatakan bahwa Bring Me The Horizon telah diblacklist dari Nottingham Rock City.
Namun label mereka, Visible Noise menampik rumor tersebut dan menyatakan bahwa Bring Me The Horizon tetap tampil dalam Nottingham Rock City pada 1 Desember 2007.

Pada 13 April, Sykes memenuhi panggilan ke Pengadilan Nottingham untuk menanggapi tuduhan yang menimpa dirinya.
Kemudian persidangan ditunda hingga 3 Mei 2007 untuk menanggapi bahwa dirinya tidak bersalah.
Namun persidangan ditunda kembali hingga 17 September.
Namun karena tidak ada bukti yang cukup untuk menghukum Sykes, maka Ia dinyatakan tidak bersalah.

Kemudian dalam salah satu lagu di album Suicide Season, 'No Need for Introductions, I've Read About Girls Like You on the Backs of Toilet Doors', menyiratkan kekesalan Sykes terhadap kejadian yang menimpanya.
Di tengah lagu terdapat lirik yang berbunyi, and after everything you put me through, I should've fucking pissed on you."

Kasus yang kedua adalah perkelahian antara Oliver Sykes dengan vokalis Architects, Sam Carter, yang terekam dalam sebuah event di Kalshure, Jerman.
Dalam video tersebut terlihat bahwa Sam Carter melakukan kekerasan fisik terhadap Sykes.
Video tersebut akhirnya diupload ke Youtube dan menuai banyak kekesalan dari fans BMTH.

Namun Sam segera menampik isu tersebut dan menyatakan bahwa Ia dan Sykes adalah sahabat, bahkan mereka berbagi bus selama perjalanan.
Begitu juga Sykes yang menyatakan bahwa video tersebut adalah keisengan mereka, karena mereka merasa bosan dalam tour mereka.
Dan Sykes meminta maaf apabila terdapat banyak isu miring akibat video tersebut.
Dan semuanya dapat berjalan kembali normal.

Discography Album
- Count Your Blessings (2006)
- Suicide Season (2008)
- Tiwteoyswmf (2010)

Bullet For My Valentine




Bullet For My Valentine

undefinedundefined
undefinedundefined

Bullet For My Valentine. Dendang 'laki-laki' yang diciptakan BFMV terdengar mirip sekali dengan genre metal sekitar tahun 80 - 90'an. Sebut saja yang cukup familiar yakni metalica, kemudian saudara tua yang juga sebagai bapak musik metal Iron Maiden lalu beberapa deretannya ada Slayer dan masih banyak lagi band-band metal yang saat itu muncul.

BFMV telah mengadopsi genre musik ini, boleh diakui bahwa mereka pintar untuk membuat sebuah lagu, meskipun lagu yang tercipta bisa jadi adalah sebuah kombinasi terapan yang pernah di dengungkan beberapa tahun lalu. Tapi ngga masalah, wong ngga njiplak, kalau njiplak kayak D'Masive, atau si.... wah pokoknya itulah..., itu baru kurang asyik. Tapi ini cukup asyik.

Tapi ngga bisa dipungkiri juga kalau beberapa note atau bar yang digunakan sangat jelas mengadopsi beberapa pemusik lawas, itu maklum, ngga dalam hitungan 7 bar full note. Tapi ngga tau juga kalau tiba2 ada yang mengklaim bahwa BFMV ini ada salah satu lagu yang menjiplak, tapi tetep, asyik punya...

Tak cuma itu, kekosongan sebuah band dengan alunan musik metal murni tanpa dominasi tekno cukup jarang terdengar, tepat jika saat ini BFMV hadir dengan alunan metal tanpa dominasi tekno. Dari sisi singkup dan komposisi lagu, Anda akan bisa sedikit bernostalgia dengan musik metal beberapa tahun lalu atau 'jaman dulu'.

Apalagi lansiran teranyar dan menjadi hit list mereka yakni Scream Aim Fire. Sangat kental dengan ritme metal. Tak terlalu berat namun beat yang tersuguhkan cukup membuat salah satu anggota badan Anda bergoyang, mengikuti hentakan musik, bisa dibuktikan bung!.

Kemudian, Waking The Demon, permainan interlude Michael "Padge" Paget sebagai penggitar cukup membuat saya terkesima karena alunan serta skills yang digunakan masih terasa 80-an. Ngga papa. itu oke kok. Pas dengan kecepatan alunan, ada power picking, kemudian handling serta typing yang seluruhnya digunakan untuk lebih memperkuat aura metal dalam lagu tersebut.

Sang penambuh drum Michael "Moose" Thomas, juga tak mau ketinggalan, kecepatan kaki untuk memberikan dentuman ganda dari bass drum terdengar padat. Ia memilih untuk menggunakan double bass drum dalam
setiap pertunjukan, Anda bisa dengan suara kick yang dihasilkan, pulen bro! (nasi kali pulen!!). Jason "Jay" James sebagai pencabik bass juga tak kalah hebat, ia mampu memadankan beat 1/8 hingg 1/16, alhasil lagu yang tersaji terasa padat dan terasa menghentak akibat aksi padu padan Jay dan Moose.

Sayangnya, dalam dari 3 lagu yang telah saya dengan permainan Jason James sang pencabik bass tak terlalu menonjol, hanya sebagai penjaga beat saja, tapi ini tak masalah mengingat kegarangan sisipan teriakan sang vokalis Matthew "Matt" Tuck dalam setiap lagi membuat BFMV lebih hingar bingar.

Menurut kuping saya, ini adalah pemusik jaman sekarang yang masih mengadopsi atau mengemban misi metal murni yang mengandalkan speed skill dalam bermusik serta power. Sa'ik sob..!

Biografi

Entah jadi main atau engga, pasalnya baner AS (paman sam) kan saat ini sedang sensitif banget, apalagi band ini memang berasal dari negeri sahabat israel yang saat ini tengah membabi buta ngebom di gaza, palestina. Tapi terlepas dari itu, kiprahnya di negara sendiri album yang terjual mencapai 350 ribu copy.

Tak hanya di negara sendiri, sejak tahun 2006 band ini mengambil negara inggris serta eropa sebagai masa promosi dengan menggandeng beberapa band metal papan atas seperti metalica dan iron maiden. Wah, kalo gitu pantes dong alirannya sepadan, pertama jadi anak bawang sekarang..., jadi anak metal beneran!

Pada tahun yang sama, 2006 BFMV meraih 'golden god awards' sebagai band inggris terbaik dan singgle terbaik pada event tahunan yang digelar yakni The 2006 Kerrang! pada lagu 'Tears don't Fall'.

Setelah starting awal tahun 2007 menembus pasar dunia, keberhasilannya berbuah manis hingga pada tanggal 29 januari 2008 album Scream Aim Fire ditarik oleh Sony BMG, dan 11 track yang dimiliki dibuat ulang yang dibantu oleh Colin Richardson, pentolan Funeral For a Friend) di El Paso.

Deret Album

BFMV sepertinya bukan lagi sebagai band kacangan di eropa beberapa deret jejak rekam yang telah ditelurkan bukan hanya bisa dihitung dengan jari tangan, sekitar 19 album baik itu adalah sebuah single album, re-mix atau re-issue, lalu istilah lainya untuk menggeber pasar bisa dibuktikan bahwa band ini termasuk sebuah band yang rajin membuat sebuah karya untuk didengarkan oleh para metal listners.

Keluaran terakhir yakni Scream Aim Fire adalah album yang tampaknya menjadi sebuah tonggak untuk BFMV di kancah musik metal dunia, dalam album terakhir terdapat 11 lagu yang seluruhnya memiliki musikalitas yang 'all out'. Berikut adalah jejeran tembang baik CD serta Video yang telah dibuat sebagai pembuktian mereka;
SCREAM AIM FIRE
1. Scream Aim Fire
2. Eye Of The Storm
3. Hearts Burst Into Fire
4. Waking The Demon
5. Disappear
6. Deliver Us From Evil
7. Take It Out On Me
8. Say Goodnight
9. End Of Days
10. Last To Know
11. Forever And Always
Scream Aim Fire (single)SCREAM AIM FIRE (SINGLE - CD1)
1. Scream Aim Fire
2. Forever And Always (acoustic)
SCREAM AIM FIRE (SINGLE - 7" 1)
1. Scream Aim Fire
SCREAM AIM FIRE (SINGLE - 7" 2)
1. Scream Aim Fire
2. Crazy Train
The Poison - Live at BrixtonTHE POISON - LIVE AT BRIXTON DVD
1. Intro
2. Her Voice Resides
3. 4 Words
4. Suffocating
5. All These Things I Hate
6. The Poison
7. Spit You Out
8. Cries In Vain
9. Just Another Star
10. Tears Don't Fall
11. No Control
12. Hand Of Blood
13. The End
Anda tentu ngga bisa mendengarkan semuanya tapi jangan kuatir, tak
lama lagi Anda akan mendengar gelegar kebisingan yang dilantunkan oleh
band metal ini, oke guy's, selamat menikmati musiknya..., jangan lupa
headbanger-nya!